UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAIBP

MATERI ZAKAT MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

PROBLEM BASED LEARNING PADA PESERTA DIDIK KELAS X KC 1

SMK NEGERI 4 SURAKARTA SEMESTER GENAP

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Ar rafi’ Kusumarachman

SMK Negeri 4 Surakarta

[email protected]

ABSTRAK

Ar rafi’ Kusumarachman, S.Pd.I, M.Pd., 2021, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran PAIBP Materi Zakat Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada Peserta didik Kelas X KC 1 SMK Negeri 4 Surakarta Semester Genap Tahun Pelajaran 2021/2022. Penelitian Tindakan Kelas.

            Permasalahan umum yang terdapat pada peserta didik dalam proses pembelajaran Zakat terutama materi tentang memahami Hikmah dan tata cara penghitungan Zakat yang sulit dipahami oleh peserta didik. Beberapa faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar peserta didik pada materi tersebut yaitu pembelajaran melalui pendekatan verbal yang menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Hal ini membuat peserta didik merasa bosan dan kurang tertarik untuk mempelajari materi Zakat. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran PAIBP dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik Kelas X KC 1 pada materi Zakat di SMK Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2021/2022?”. Sedangkan tujuannya untuk mengetahui efiktivitas penerapan model Pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X Tata Kecantikan 1 SMK Negeri 4 Surakarta pada mata pelajaran PAIBP Materi Zakat Semester Genap Tahun pelajaran 2021/2022 dengan jumlah 30 peserta didik.

            Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan yang muncul di dalam kelas. Metode dalam penelitian ini menggunakan 3 siklus melalui perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi pada masing-masing siklusnya. Pada ketiga siklus tersebut berlangsung secara berulang dan difokuskan pada pembelajran diskusi sebagai praktik pembelajaran yang mengutamakan aktivitas sepenuhnya pada peserta didik.

            Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar peserta didik melalui model pembelajaran Problem Based Learning mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat melalui 3 siklus yang telah dilakukan. Pada siklus I peserta didik yang mendapatkan nilai dengan kategori tuntas hanya 7 peserta didik (23,33%). Pada siklus II, ketuntasan peserta didik mengalami peningkatan menjadi 13 peserta didik (43,33%). Sementara pada siklus III, ketuntasan peserta didik mengalami peningkatan yang signifikan mencapai 26 peserta didik (86,66%). Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik Kelas X KC 1 SMK Negeri 4 Surakarta.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Zakat, Problem Based Learning.

 

PENDAHULUAN

Pembelajaran merupakan suatu upaya membelajarkan atau upaya mengarahkan aktifitas peserta didik kearah aktivitas belajar. Pengertian yang luas tentang belajar adalah kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Oleh karena itu dalam dalam kegiatan pembelajaran dituntut suatu strategi pembelajaran yang direncanakan oleh guru dengan mengedepankan keaktifan peserta didik saat proses belajar mengajar sedang berlangsung. Dengan proses mengajar yang mengedepankan keaktifan peserta didik diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik sehingga hasil belajar menjadi lebih maksimal sesuai dengan tujuan pendidikan di sekolah.

Proses pembelajaran yang berpusat pada guru sebenarnya tidak ada salahnya asalkan dalam penerapannya, guru tetap melibatkan peserta didik untuk selalu aktif dalam proses pembelajaran baik itu bertanya jawab maupun menyampaikan pendapat. Yang menjadi permasalahan adalah ketika dalam menyampaikan materi di kelas, guru selalu menerapkan metode pembelajaran yang seperti itu secara terus menerus dan menjadi kebiasaan sehingga peserta didik menjadi kurang aktif dan kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan. Oleh karena itu proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru sudah seharusnya dirubah menjadi proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran yang dicirikan oleh dua aktivitas, yaitu aktivitas dalam berfikir (minds-on), dan aktivitas dalam berbuat (hands-on).

Salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada peserta didik tingkat Sekolah Menengah Kejuruan adalah Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP). Materi yang terkandung di dalam mata pelajaran PAIBP sangat banyak dan beragam, mulai dari ketahuidan, fiqh, hadits, tafsir Al Qur’an dan lain sebaginya. Salah satu materi penting yang akan dilakukan peserta didik adalah materi Zakat. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti di kelas X Tata Kecantikan (KC) 1 SMK Negeri 4 Surakarta dapat diketahui bahwa terdapat beberapa permasalahan dalam pembelajaran di kelas. Diantaranya banyak peserta didik yang merasa kesulitan dalam memahami materi Zakat terutama pada dalil dan penghitungan Zakat. Hal ini berdampak pada hasil belajar peserta didik yang kurang memuaskan, khususnya ketika mendapati soal-soal yang berkaitan dengan dalil dan penghitungan Zakat.

Hal ini dibuktikan oleh data hasil belajar peserta didik kelas X KC 1 SMK Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2021/2022 terdapat 23 dari 30 peserta didik yang memperoleh nilai di bawah KKM, yakni 40-70. Hasil ini menunjukkan rendahnya pemahaman terhadap materi yang disampaikan. Hal ini dikarenakan peserta didik kurang mampu menguasai materi pembelajaran secara optimal. Salah satu faktor terjadinya hal tersebut adalah penggunaan metode ceramah dalam proses belajar peserta didik, sehingga sulit untuk meninggalkan jejak ilmu dalam daya berfikir peserta didik.

Untuk itu diperlukan model pembelajaran yang menarik dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan semangat belajar dan mendapatkan hasil yang memuaskan dalam pembelajaran PAIBP pada pokok bahasan materi Zakat. Secara teori, model pembelajaran Problem Based Learning dalam kegiatan pembelajaran akan membuat peserta didik untuk berfikir dan bekerja sama dalam kelompok.

Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning membuat peserta didik aktif berdiskusi bersama anggota kelompok untuk memecahkan permasalahan dan menemukan konsepnya sendiri. Pembelajaran Problem Based Learning dirancang untuk meningkatkan rasa tanggung jawab peserta didik terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Peserta didik tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajar materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dirumuskan beberapa masalah yaitu: Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran PAIBP dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik Kelas X KC 1 pada materi Zakat di SMK Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2021/2022?

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PAIBP di Kelas X KC 1 pada materi Zakat di SMK Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2021/2022.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

Subyek yang digunakan untuk penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik Kelas X Jurusan Tata Kecantikan yang berjumlah 30 orang. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah 30 peserta didik kelas X jurusan Tata Kecantikan 1 sebagai responden, menggunakan teknik pengumpulan data berupa Observasi Partisipatif, Kuesioner (Angket), Tes, dan Dokumentasi. Berikutnya data dianalisis dan disajikan dalam bentuk diagram.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian tindakan kelas ini dibagi dalam tiga siklus, yaitu siklus I, II, dan III dimana masing-masing siklus dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas pokok bahasan PAIBP materi Zakat yang diakhiri dengan tes di akhir masing-masing putaran. Hasil observasi dalam dilihat sebagai berikut:

Dari perhitungan Siklus I, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata peserta didik adalah 70 dengan presentase ketuntasan sebagai berikut:

No Ketuntasan Siklus I
Jumlah Presentase
1 Tuntas 10 33%
2 Tidak tuntas 20 67%

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman peserta didik kelas X KC 1 SMK Negeri 4 Surakarta terhadap pembelajaran PAIBP materi Zakat masih sangat rendah. Hal ini dibuktikan dengan presentase ketuntasan peserta didik dalam evaluasi pembelajaran hanya 33% dari keseluruhan anggota kelas. Selain itu, rata-rata nilai kelas masih rendah yaitu 70. Aktivitas guru pada siklus I baru mencapai 60 %. Dan aktivitas peserta didik pada siklus I adalah 59 %.

Refleksi dilakukan peneliti pada akhir siklus I bersama dengan guru. Hasil refleksi ini dijadikan acuan agar dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan proses pembelajaran tentang materi Zakat untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan hasil evaluasi, hasil pengamatan dan diskusi dengan guru yang sekaligus sebagai kolaborator pada siklus I ini, ada beberapa hal penting yang dapat direfleksikan ke dalam tindakan selanjutnya. Berdasarkan hasil evaluasi peserta didik, dapat disimpulkan bahwa pemahaman peserta didik kelas X KC 1 SMK Negeri 4 Surakarta terhadap pembelajaran materi Zakat masih sangat rendah. Hal ini dibuktikan dengan presentase ketuntasan peserta didik dalam evaluasi pembelajaran hanya 33% dari keseluruhan anggota kelas. Selain itu, rata-rata nilai kelas masih rendah yaitu 70.

Dari hasil refleksi terhadap siklus I di atas, maka segala alternatif solusi untuk memecahkan masalah yang ditemukan diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik pada siklus II demi meningkatkan hasil evaluasi pembelajaran peserta didik sesuai dengan tujuan dilakukannya penelitian tindakan kelas ini.

Dari perhitungan Siklus II , dapat diketahui bahwa nilai rata-rata peserta didik adalah 75 dengan presentase ketuntasan sebagai berikut:

No Ketuntasan Siklus I Siklus II
Jumlah Presentase Jumlah Presentase
1 Tuntas 10 33% 16 53%
2 Tidak tuntas 20 67% 14 47%

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman peserta didik kelas X KC 1 SMK Negeri 4 Surakarta terhadap pembelajaran PAIBP materi Zakat masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan presentase ketuntasan peserta didik dalam evaluasi pembelajaran hanya 53% dari keseluruhan anggota kelas. Selain itu, rata-rata nilai kelas masih rendah yaitu 75. Presentase kesulurahan aktivitas guru pada siklus II adalah 72,5 %. Presentase kesulurahan aktivitas peserta didik pada siklus II adalah 68,33 %. Dan Presentase kesulurahan proses pembelajaran pada siklus II adalah 66,67%.

Refleksi dilakukan peneliti pada akhir siklus II bersama dengan guru. Hasil refleksi ini dijadikan acuan agar dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan proses pembelajaran tentang materi Zakat untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan hasil evaluasi peserta didik, dapat disimpulkan bahwa pemahaman peserta didik kelas X KC 1 SMK Negeri 4 Surakarta terhadap pembelajaran materi Zakat telah mengalami peningkatan yang lebih baik meskipun belum dapat mencapai nilai ketuntasan minimal seperti yang diharapkan. Hal ini dibuktikan dengan presentase ketuntasan peserta didik dalam evaluasi pembelajaran pada siklus I sebesar 33% dan mengalami peningkatan pada siklus II dengan presentase ketuntasan mencapai 53% dari keseluruhan anggota kelas. Selain itu, rata-rata nilai kelas juga mengalami peningkatan yaitu 70 pada siklus I meningkat menjadi 75 pada siklus II.

Analisa terhadap hasil evaluasi belajar peserta didik pada siklus II masih menunjukkan adanya masalah yaitu, peserta didik merasa kesulitan menghitung Zakat. Hal ini disebabkan karena peserta didik belum dapat memahami rumus penghitungan Zakat sesuai dengan Nishab yang benar. Untuk menyiasati hal ini, pada pembelajaran siklus III, materi pembelajaran dilengkapi dengan cara-cara menghitung Zakat sesuai dengan Nishab yang benar.

Dari hasil refleksi terhadap siklus II tersebut, maka segala alternatif solusi untuk memecahkan masalah yang ditemukan supaya dapat dilaksanakan dengan baik pada siklus III demi meningkatkan hasil evaluasi belajar peserta didik sesuai dengan tujuan dilakukannya penelitian tindakan kelas ini yaitu presentase ketuntasan belajar peserta didik mencapai 80% pada pembelajaran materi Zakat dengan model pembelajaran Problem Based Learning.

Dari perhitungan Siklus III, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata peserta didik pada siklus III adalah 82 dengan presentase ketuntasan sebagai berikut:

No Ketuntasan Siklus I Siklus II Siklus III
Jml %4 Jml % Jml %
1 Tuntas 10 33% 16 53% 26 87%
2 Tidak tuntas 20 67% 14 47% 4 13%

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman peserta didik kelas X KC 1 SMK Negeri 4 Surakarta terhadap pembelajaran PAIBP materi Zakat sudah meningkat. Hal ini dibuktikan dengan presentase ketuntasan peserta didik dalam evaluasi pembelajaran 87% dari keseluruhan anggota kelas. Selain itu, rata-rata nilai kelas sudah diatas KKM yaitu 82. Presentase kesulurahan aktivitas guru pada siklus III adalah 80%. Presentase kesulurahan aktivitas peserta didik pada siklus III adalah 81 %. Dan Presentase kesulurahan proses pembelajaran mengalami peningkatan hingga pada siklus III mencapai 83,33%.

Dari hasil observasi terhadap aktivitas guru, aktivitas peserta didik, proses pembelajaran dan ketuntasan hasil belajar diatas dapat digambarkan dengan diagram berikut ini:

Refleksi dilakukan peneliti pada akhir siklus III bersama dengan guru. Hasil refleksi ini dijadikan acuan agar dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan proses pembelajaran PAIBP tentang materi Zakat. Berdasarkan hasil evaluasi, hasil pengamatan dan diskusi dengan guru yang sekaligus sebagai kolaborator pada siklus III ini.

Berdasarkan hasil evaluasi peserta didik, dapat disimpulkan bahwa pemahaman peserta didik X KC 1 SMK Negeri 4 Surakarta terhadap pembelajaran PAIBP tentang materi Zakat dengan model Pembelajaran Problem Based Learning telah mengalami peningkatan yang signifikan dan berhasil mencapai target ketuntasan yang diharapkan sehingga penelitian ini dikatakan telah berhasil. Hal ini dibuktikan dengan presentase ketuntasan peserta didik dalam evaluasi pembelajaran pada siklus III mencapai 87% dari keseluruhan anggota kelas.

KESIMPULAN

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik Materi Zakat Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada Peserta didik Kelas X KC 1 SMK Negeri 4 Surakarta Semester Genap Tahun Pelajaran 2021/2022 dapat disimpulkan sebagai berikut :

“Penerapan model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Zakat di Kelas X KC 1 SMK Negeri 4 Surakarta yang terbukti adanya peningkatan hasil penelitian pada setiap siklusnya. Peningkatan prestasi belajar peserta didik dimana pada pra siklus dengan rata-rata kelas 65, persentase ketuntasan 17% mengalami kenaikan pada Siklus I dengan rata-rata kelas 70, persentase ketuntasan 33% dan pada Siklus II dengan ratarata kelas 75 persentase ketuntasan 53% dan pada Siklus III dengan rata-rata 82, presentasen ketuntasan 87%. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa penelitian tindakan kelas ini mencapai indikator ketuntasan yang ditentukan yaitu ketuntasan di atas 80%.”

SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, dalam upaya perbaikan Proses Belajar Mengajar (PBM), serta meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti tentang Materi Zakat, peneliti menyarankan beberapa hal antara lain : Guru mempersiapkan media pembelajaran yang menarik untuk peserta didik. Guru dalam penggunaan media pembelajaran hendaklah berperan aktif dalam pendampingan terhadap peserta didik. Guru dalam pembelajaran setelah diskusi hendaknya memberi ice breaking agar peserta didik tetap semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

DAFTAR RUJUKAN

BUKU

Abuddin Nata. (2011). Perspektif Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana.

Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. (2007). Strategi Hasi Belajar Mengajar, Untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK. Bandung : CV. Pustaka Setia.

Anas Sudijono. (1995). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta : Rajawali Pers.

Aris, shoimin. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Ningrum, Epon. (2014). Penelitian Tindakan Kelas: Panduan Praktis dan Contoh. Yogyakarta: Ombak.

Suharsimi Arikunto dkk. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Sutrisno. (2021). Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar TIK Materi Topologi Jaringan dengan Media Pembelajaran. Malang: Ahlimedia.

JURNAL

Eka Sastrawati dkk.(2011) “Problem Based Learning, Strategi Metakognisi, Dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Peserta didik” Jurnal Tekno-Pedagogi Vol. 1 No. 2 September 2011 : 1-14, Jambi, h. 3

5 1 vote
Article Rating