Passion Guru yang Diuji di Era Pandemi

Oleh: Merphaty Sukma Wardhani, S.Pd.
Guru Bahasa Indonesia SMK N 4 Surakarta

 

Passion, sebuah kata yang sering kita dengar untuk mendeskripsikan perasaan kita ketika kita memiliki suatu perasaan yang kuat terhadap suatu hal yang pada akhirnya kita dalami dan perjuangkan dalam hidup. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), passion berarti kegemaran, gairah, keinginan yang besar, semangat, emosi, kemarahan, dan kecemasan. Sedangkan menurut bahasa aslinya, yaitu Bahasa Yunani, passion berarti “menderita, bertahan” dan dari Bahasa Latin, berasal dari akar kata passio yang berarti gairah: penderitaan”. Berdasarkan pemahaman arti dari asal katanya tersebut, passion dapat diterjemahkan sebagai sebuah keinginan yang kuat dan menggairahkan terhadap suatu hal, yang untuknya kita bersedia menderita dan bertahan supaya hal yang menjadi passion kita dapat terus hidup dan tetap menyala.

Guru adalah passion. Pernyataan tersebut seringkali kita dengar ketika bertanya kepada para guru mengenai alasan mereka bersedia menjadi guru. Passion sebagai guru berarti bersedia untuk berjuang untuk mendidik dan mengajar peserta didik sesuai dengan gairah yang sudah menjadi komitmen dalam kondisi apapun. Pandemi Covid-19 telah mengubah dunia Pendidikan secara drastis. Sekolah-sekolah ditutup, pembelajaran dilakukan secara daring, dan guru-guru diuji dalam menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dalam situasi yang sulit ini, para guru menunjukkan semangat dan dedikasi yang luar biasa, menjadi pahlawan tak terlihat yang terus menerus berjuang untuk memberikan pendidikan terbaik bagi para siswa walaupun dalam kondisi sulit sekalipun. Dalam kondisi ini, komitmen passion guru diuji sedemikian rupa sekaligus dipaksa untuk beradaptasi dan melaksanakan transformasi besar-besaran di dunia pendidikan.

Transformasi pendidikan berdasarkan passion guru, dilakukan oleh semua guru di Indonesia, bahkan di dunia. Guru mencari metode dan strategi pembelajaran baru yang mampu menembus segala keterbatasan, terutama ruang dan waktu sehingga tetap dapat mentransfer ilmu dan kegiatan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Banyak hal yang dilakukan oleh guru sebagai upaya untuk tetap menegakkan pilar Pendidikan di tengah tantangan pandemic COVID-19.

 

  1. Adaptasi dan Inovasi dalam Pembelajaran Jarak Jauh

Guru-guru telah menghadapi tantangan besar dalam mengadaptasi metode pembelajaran dari bentuk luring ke dalam bentuk daring. Guru akhirnya mampu  berinovasi dengan menggunakan teknologi seperti platform pembelajaran online, video konferensi, dan aplikasi pendukung lainnya untuk memastikan siswa tetap terhubung dan terlibat dalam proses pembelajaran. Guru-guru memotivasi diri untuk belajar dengan cepat, menguasai teknologi baru, dan menciptakan pengalaman belajar yang menrik dan bermakna meskipun jarak jauh.

  1. Dukungan dan Pemahaman bagi Siswa

Selama pandemi, guru-guru telah menjadi sumber dukungan yang penting bagi para siswa. Guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai teman, penasehat dan pendengar. Guru-guru ini menyadari tekanan dan kesulitan yang dihadapi oleh siswa selama masa sulit ini, serta tetap berusaha memberikan dukungan emosional dan akademis yang diperlukan. Dengan kepedulian dan pemahamannya, guru-guru `membantu siswa untuk tetap termotivasi dan bersemangat dalam belajar.

  1. Kolaborasi dengan Orang Tua dan Masyarakat

Pandemi ini telah mengubah peran orang tua dalam Pendidikan. Guru-guru telah berkolaborasi erat dengan orang tua untuk menciptakan linkungan pembelajaran yang optimal di rumah. Guru telah berbagi sumber daya, memberikan panduan dan menjalin komunikasi yang kuat dengan orang tua untuk memastikan kesinambungan pendidikan. Selain itu, guru-guru juga terhubung dengan masyarakat secara luas untuk memberikan dukungan kepada siswa yang membutuhkan, termasuk mereka yang berada dalam kondisi social atau ekonomi yang sulit.

  1. Kreativitas dalam Menyampaikan Materi

Dalam kondisi pembelajaran jarak jauh, guru-guru telah menunjukkan kreativitas yang luar biasa dalam menyampaikan materi pembelajaran. Guru-guru menggunakan berbagai cara, seperti video tutorial, presentasi interaktif, dan permainan online untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan. Dengan mengadaptasi metode pengajaran tradisional ke dalam bentuk yang dapat diakses secara daring, guru-guru ini berhasil menjaga semangat belajar siswa dan memastikan bahwa mereka tetap terlibat dalam proses pembelajaran. Untuk melakukan hal ini, guru-guru pun memperkuat komitmennya dengan mengadaptasi teknologi yang lebih maju dalam kegiatan pembelajaran.

 

Pandemic COVID-19 telah menguji ketangguhan para guru, namun guru terus membuktikan bahwa semangat dan dedikasinya tidak tergoyahkan. Dalam situasi sulit ini, para guru telah menunjukkan adaptasi yang luar biasa, inovasi, dukungan, kolaborasi, dan kreativitas untuk memastikan pendidikan berjalan sebaik mungkin. Passion guru diuji saat pandemic, tetapi melalui perjuangan mereka, terang tetap menyinari dunia Pendidikan. Di sinilah “Passion” bekerja. Passion membuat guru berani untuk keluar dari zona nyaman, mengubah pembelajaran konvensional menjadi kegiatan pembelajaran yang lebih modern, berbasis teknologi dan menyenangkan, serta bermakna bagi siswa dan menjadi bagian dari transformasi Pendidikan secara global sehingga menjadi pembelajaran yang lebih adaptif dan erat dengan teknologi yang semakin berkembang.

0 0 votes
Article Rating